Sudah lama dan sangat lama sekali saya tidak menulis, bahkan untuk sekedar bercerita di blog ini, apalagi "ceramah". Hingar bingar dunia NYATA membuat kegiatan MAYA yang saya tekuni dari dulu kian memudar.
Dahulu, ketika saya masih sangat bersahabat dengan BUKU, saya masih bisa memahami kalimat paling sulit dalam bahasa Inggris. Sekarang, saya hampir tidak ingat "Apakah saya memiliki blog atau tidak". Padahal, dengan adanya 400 lebih buku elektronik berbahasa Inggris, tentang bahasa Inggris, dan ditulis para ahli bahasa Inggris di kompi yang saya gunakan ini, seharusnya saya sudah bisa berbagi lebih banyak tulisan di blog ini. Namun kenyataannya tidak semudah itu. Jangankan menyadur buku-buku tersebut, membaca sekalipun sudah tidak lagi (haduuh). Menulis itu penting, tapi bagi saya, membaca itu lebih penting. Lalu bagaimana jika keduanya tidak saya lakukan? Beginilah... semuanya hampir saja hilang begitu saja.
Mungkin saya paham bagaimana menulis dengan baik, cukup menguasai 5W + 1H saja sudah bisa dikatakan bahwa saya bisa menulis; namun tidak untuk blog ini. Blog ini saya tulis dengan apa adanya: yang saya baca tidak mesti harus saya tulis; yang saya mengerti "mungkin" saja saya tulis; dan satu hal lagi, yang saya tulis tidak harus menuruti kaidah menulis yang baik dan benar. Itu prinsip, tidak bisa ditawar. Silahkan para narablogger yang ahli menulis melayangkan protes, saya tidak peduli.
Dari blog ini saya memahami bawha menulis itu mudah. Saya tidak harus menuruti aturan menulis yang baik, toh masih bisa dibaca, diprotes, bahkan dihujat, - yang penting saya menulis. Dan dengan menulis di blog inilah, saya bisa menyimpulkan, apapun bisa ditulis meski tulisan tersebut tidak bisa dibaca. (lihat status fb alay, ga bisa dibaca toh itu tulisan :)
Namun harus dicatat, meski saya mengatakan menulis itu mudah, saya juga sependapat jika menulis itu sulit. Buktinya, sudah berbulan-bulan saya tidak menulis :). Nah, itu dia jawaban paling pas mengapa menulis itu sulit. Kegiatan sehari-hari yang melelahkan sangatlah mengganggu pikiran, bahkan perasaan sekalipun. Kelelahan karena aktifitas tersebut bisa mengurangi gairah membaca. Jika sudah kehilangan gairah membaca, sangat tidak mungkin lagi saya menulis.
Itu saja dan tidak lebih. Saya hanya berharap semoga dengan tulisan ini, saya bisa meluangkan sedikit waktu untuk membaca demi bisa menyediakan sedikit waktu untuk menulis.
Apa benar menulis itu sulit???? Saya harap jawabannya tidak. Hopefully...
(Tulisan ini ditulis tidak untuk dibaca, nah loh :)