“What do we know when we know a word?” Begitulah pertanyaan yang pertama muncul saat Akmadjian dkk akan menjelaskan informasi yang dapat kita peroleh saat mempelajari sebuah kata. Menurut mereka, saat kita mempelajari sebuah kata, banyak sekali informasi (ilmu) yang didapat. Andai saja kita mau berpikir tentang rahasia dibalik 'satu kata', wajar jika kita menjawab macam-macam karena memang 'satu kat' bisa saja mengubah sepi menjadi ramai, gelap menjadi terang dan lain sebagainya. Coba bayangkan saja jika kita mengenal istilah blogger, banyak sekali informasi yang bisa kita peroleh yang selanjutnya bisa kita bagikan Cuma dengan satu inti kata yaitu blogger. Nah jika disangkut pautkan dengan Morphology Bahasa Inggris, informasi apa saja sih, atau bisa dibilang ilmu apa sih yang dapat kita peroleh saat tahu satu kata? Oke, berikut adalah informasi yang akan kita peroleh saat kita mempelajari ‘a word’ yang diungkapkan Akamdjian dkk (2001:12-13):
1. Phonetic / Phonological information.
For every word we know, we have learned a pronunciation-. Part of knowing- the word tree is knowing certain sounds—more precisely, a certain sequence of sounds. Phonetics and phonology are the subfields of linguistics that study the structure and systematic patterning of sounds in human language.
Untuk setiap kata yang kita tahu, kita secara tidak langsung juga mempelajari cara pelafalannya. Phonetik dan phonology adalah bagian dari linguistic yang membahas struktur dan pola sistematis tentang bunyi dalam bahasa manusia.
2. Lexical structure information.
For every word we have learned, we intuitively know something about its internal structure. For example, our intuitions tell us that the word tree cannot be broken down into any meaningful parts. In contrast, the word trees seems to be made up of two parts: the word tree plus an additional element, -s (known as the "'plural" ending). Morphology is the subfield of linguistics that studies the internal structure of words and the relationships amongs words
Untuk setiap kata yang kita pelajari, secara tidak langsung kita tahu apa yang ada dalam struktur internal kata tersebut. Contohnya, kata tree tidak bisa dipisah menjadi beberapa bagian. Sebaliknya, kata trees sepertinya dapat kita buat menjadi dua bagian yaitu kata tree dan elemen tambahan s (yang dikenal sebagai akhiran jamak dalam bahasa Inggris). Morphology adalah sub bidang dalam linguistic yang membahas masalah struktur internal kata dan hubungan kata-kata tersebut.
3. Syntactic information.
For every word we learn, we leam how it fits into the overall structure of sentences in which, it can be used. For example, we know that the word reads can be used in a sentence like Mark reads the book., and the word readable (related to the word read) can be- used in a sentence like The book is readable. We may not know that read is called a verb or that readable is called an adjective; but we intuitively know, as native speakers, how to use those words in different kinds of sentences. Syntax is the subfield of linguistics that studies the internal structure of sentences and the relationships among ihe internal parts.
Untuk setiap kata yang kita pelajari, secara tidak langsung juga kita telah mempelajari bagaimana kata tersebut dapat dijadikan kalimat lengkap. Sebagai contoh, kita tahu bahwa kata reads dapat digunakan dalam kalimat seperti Mark reads the book, dan kita juga tahu bahwa kata readable (kata yang berhubungan dengan read) dapat digunaka dalam kalimat seperti the book is readable. Kita mungkin tahu bahwa read adalah kata kerja dan readable adalah adjective; tapi sebagai penutur bahasa asli, kita seharusnya tahu bagaimana menggunakan kata-kata tersebut dalam sebuah kalimat dalam berbagai jenis kalimat yang ada. Syntax adalah sub bidang linguistik yang membahas masalah susunan internal kalimat dan hubungannya dengan bagian internal yang lain.
4. Semantic information.
For virtually every word we know, we have learned a meaning or several meanings. For example, to know the word brother is to know that it has a certain meaning (the equivalent of "male sibling"). In addition, we may or may not know certain extended meanings of the word, as in John is so friendly and helpful, he's a regular brother to me. Semantics is the subfield of linguistics that studies the nature of the meaning of individual words, and the meaning of words grouped into phrases and sentences.
Untuk setiap kata yang kita ketahui, kita telah mempelajari maknanya atau beberapa makna didalamnya. Contoh, untuk mengetahui kata brother berarti kita telah mempelajari makna tertentu (seperti padanan kata ‘saudara laki-laki sekandung’). Semantic adalah sub bidang linguistik yang membahas masalah makna individual kata dan makna yang terkandung dalam frase atau kalimat.
5. Pragmatic information.
For every word we leam, we know not only its meaning or meanings but also how to use it in the context of discourse or conversation. For instance, the word brother can be used not only to refer to a male sibling but also as a conversational exclamation, as in "Oh brother! What a mess!" In some cases, words seem to have a use but no meaning as such. For example, the word hello is used to greet, but it seems to have no meaning beyond that particular use. Pragmatics is the subfield of linguistics that studies the use of words (and phrases and sentences) in the actual context of discourse.
Untuk setiap kata yang kita pelajari, kita tidak hanya tahu maknanya secara umum tapi juga kita tahu bagaimana menggunakannya dalam konteks wacana dan obrolan. Sebagai contoh, kata brother tidak hanya berarti (saudara laki-laki sekandung) saja, tapi juga dalam beberapa kasus seperti kalimat seruan seperti, oh brother! What a mess! Kadang ada tulisannya/omongannya tapi tidak ada maknanya sama sekali. Pragmatik adalah sub bidang ilmu linguistik yang membahas masalah penggunaan kata (frase dan juga kalimat) dalam konteks wacana yang sebenarnya.
Sekian, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika saya menerjemahkan sesederhana mungkin, maksudnya biar tidak terlalu formal. Thanks a lot.
Referensi:
Akmadian, Adrian [et al]. 2001. Linguistics: An Introduction to Language and Communication, 5th ed. London: The MIT Press.
Page 12-13
No comments:
Post a Comment