Penerjemah vs juru bahasa… yah siapa yang lebih unggul? Ah alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu membedakan antara interpretation dengan translation. Keduanya memang mirip karena dua-duanya, baik translation dan interpretation, sama-sama mengalihkan satu bahasa ke bahasa yang lain.
Secara umum memang terjemahan (translation) diartikan sebagai pengalihan satu bahasa ke bahasa yang lain baik itu secara oral maupun tertulis. Akan tetapi hal tersebut tentu tidak selamanya benar karena seperti yang diungkapkan dalam Routledge Dictionary of Language and Linguistics (2006:1222) definisitranslation (terjemahan) yaitu:
In the broad sense, translation refers to the process and result of transferring a text from the source language into the target language. In the narrow sense, it refers to rendering a written text into another language as opposed to simultaneously interpreting spoken language.
(lihat juga definisi translation di posting ini: Definisi Translation menurut paraahli)
Tentu, dengan demikian translation hanya dibatasi pada pengalihan satu teks tulisan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Oleh karena itu, maka wajar jika istilah interpretation dikhususkan hanya untuk pengalihan bahasa lisan dari bahasa satu ke bahasa yang lain.
Karena istilah interpretation mengandung makna ganda, maka interpretation, sebagai suatu proses penerjemahan bahasa lisan, tentu berbeda dengan interpretation (penafsiran makna) dalam dunia translation. interpretation (penafsiran makna) dalam translation harus selalu ada seperti diungkapkan oleh Gadamer, dikutip oleh John Sallis (2008:58), yang menyimpulkan:
Thus every translation is already interpretation. One could say: the translator not only must intend the meaning and keep that intention in force, so that the meaning is preserved in the translation, but also must interpret the meaning, so as to be able to set it in the context of the other language; he must thus express it in the new language world in such a way as to establish it as a valid meaning within that world.
Lalu apa sih perbedaan antara interpretation (pengalihan bahasa lisan) dengan translation (pengalihan bahasa tulis). Oke, mari kita lihat penjelasan Gile (2004:12) berikut ini:
The main obvious differences in the processes of translation versus interpreting have to do with technical constraints. Translators have hours, days, weeks or longer to deal with problems that arise, whereas interpreters only have seconds or minutes.
Menurut Gile, perbedaan utama dalam proses penerjemahan dengan pengalihan bahasa harus dilakukan dengan pembatasan teknis. Para penerjemah memiliki banyak jam, hari, minggu atau bahkan waktu yang lebih lama untuk mengatasi masalah yang muncul; lain halnya dengan juru bahasa, mereka hanya memiliki beberpa menit atau malah beberapa detik untuk mengatasi permasalahan mereka.
While translating, translators can also consult various sources of information, including printed and electronic reference texts, colleagues and experts in the relevant field. Interpreters cannot, except possibly for a glance at a glossary or a document they have in the interpreting booth in front of them while they are interpreting, at the risk of missing part of the incoming speech.
Gile melanjutkan, saat sedang menerjemah para penerjemah bisa selalu menanyakan atau mencari berbagai sumber informasi (teks yang diterjemahkan), termasuk buku, teks elektronik, partner kerja dan bahkan ahli penerjemah pada bidang yang relevan dengan teks yang akan diterjemahkan tadi. Berbeda lagi dengan pengalih bahasa (interpreter), mereka sama sekali tidak bisa melakukan hal tersebut, kecuali mungkin melirik pada glosarium atau dokumen yang mereka miliki di ruang pengalih bahasa di depan mereka ketika mereka sedang mengalihkan bahasa, itupun dengan menanggung resiko kehilangan beberpa bagian pidato (teks lisan yang akan dialihkan).
Dengan melihat beberapa perbedaan mendasar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara translation dengan interpretation dapat dilihat dari penjelasan Daniel Gile (2004:13) berikut ini:
The product of interpretation is an oral (or signed) text, which is mentally processed by the listener as soon as it is heard (or seen), ……The product of translation is a written text, which is read at the speed chosen by the reader….
Gile menyimpulkan bahwa perbedaan translation dan interpretation adalah: produk (hasil) interpretation itu teks lisan, yang secara mental diproses oleh si pendengar sesegera saat teks (yang akan dialihkan) tersebut terdengar atau terlihat. Sedangkan hasil terjemahan itu adalah teks tulisan, yang mana bisa dibaca dengan kecepetan sesuka pembaca…..
Nah dengan demikian, lalu siapakah yang lebih unggul, interpreter kah, atau malah penerjemah???
Bussman, Hadumod. 1996. Routledge Dictionary of Language and Linguistics. Translated by Gregory Trauth and Kerstin Kazzazi. London and New York: Routledge.
Gile, Daniel. 2004. Translation Research versus Interpreting Research: Kinship, Differences and Prospects for Partnerships. In Christina Schaffner. Translation Research and Interpreting Research: Traditions, Gaps and Synergies. Multilingual Matters, Ltd.
Sallis, John. 2008. The End of Translation. In Alexandra Lianeri and Vanda Zajko. Translation and The Classic. Oxford University Press.
No comments:
Post a Comment