Terjemahan Puitis-Estetik juga telah dijelaskan pada posting mengenai jenis terjemahan menurut Brislin. Setelah sebelumnya kita bahasan mengenai contoh terjemahan pragmatik, sekarang kita bahas tentang contoh terejemahan puitis-estetik. Untuk mempersingkat pembahasan terjemahan puitis-estetik ini, langsung saja kita lihat contoh bahasa sumber yang akan diterjemahkan dengan terjemahan puitis-estetik berikut ini:
The rising sun is found not to be the rising sun
It is the world which goes around
The bachelor is found not to be a bachelor
It is the flower that thought he was a liar
The love that shines collides with the lust and desire she fears
And the bachelor flies to the skies to gt the dice to show in front of her eyes.
But he dies and she dies.
If we can't say good bye eye to eye
Then we don't have to cry
But actually I want to cry
For you must fly high up in the sky
Leaving me alone here high and dry
There will be no more lullaby
Recited with a tone of shy
Terjemahan ke bahasa Indonesianya menjadi seperti berikut:
Matahari terbit ternyata bukanlah matahari terbit
Dunialah yang sebenarnya mengorbit
Sang bujangan ternyata bukanlah seorang bujangan
Si bungalah yang menganggapnya pengarang
Cinta yang bersinar bertabrakan dengan birahi dan hasrat yang dia takutkan
Dan sang bujangan terbang ke langit 'tuk mengambil dadu untuk dia tunjukkan di depan matanya
Namun, sang bujangan mati dan sang bunga pun mati.
Kalaulah kita tidak bisa ucapkan selamat tinggal bertatap muka
Maka janganlah kita menangis
Namun, sebenarnya aku benar-benar ingin menangis
Karena kau harus terbang tinggi ke angkasa
Tinggalkan aku sebatang kara
Tak akan ada lagi nyanyian nina bobo
Yang dinyanyikan malu-malu
Choliludin. 2007. The Technique of Making Idiomatic Translation. Jakarta: Kesaint Blanc.
No comments:
Post a Comment