Social Icons

Saturday, May 18, 2013

Tanda Baca "Titik" (.) di Akhir Kalimat


Menggunakan tanda baca (Punctuation) dalam menulis sebuah teks baik itu tulisan formal seperti skripsi ataupun tulisan yang informal seperti posting ini adalah sebuah keharusan. Karena dikatakan harus, maka barang tentu itu adalah hal yang sangat penting. Jika tidak, tulisan yang tanpa tanda baca bisa sulit dipahami atau dalam bahasa yang lebih ngetrend disebut “ambigu”. Jika tulisan kita dianggap ambigu, maka jelas akan membingungkan pembaca kita. Misalnya saja, ada mahasiswa yang menulis skripsi namun tidak tahu cara menggunakan tanda baca, saya jamin seorang Dosen Pembimbing skripsi mahasiswa tersebut (jika benar-benar kompeten dalam Ilmu Bahasa) pasti akan memberitahukan kepada mahasiswa tersebut untuk memperbaikinya. Misalkan lagi seorang blogger yang menulis sebuah postingan namun postingannya nampak ambigu karena kekurang telitian menggunakan tanda baca, tentu pembaca postingan blogger tersebut akan bertanya-tanya, “Kok ga nyambung ya?” Contoh: Saya sedang makan mobil menabrak becak  nah, pasti anda tahu kalimat sebenarnya seperti apa, namun karena tidak jelas dimana tanda bacanya, pasti sobat semua mikir dulu kan? tentu hal ini bisa sangat mengganggu kenyamanan pembaca...

Titik (.) di Akhir Kalimat

Bagaimanapun juga, seorang yang suka menulis pasti sangat paham akan pentingnya penggunaan tanda baca ini. Nah salah satu tanda baca (punctuation) yang terkenal dalam dunia tulis menulis adalah “titik” (.) yang dalam Bahasa Inggris Amerika disebut dengan periods dan dalam Bahasa Inggris British disebut full stops. Salah satu fungsi titik adalah untuk mengakhiri sebuah kalimat. Dalam menjelaskan tanda baca “titik” di akhir kalimat, Greenbaum (1996:515) mengatakan:

The period (commonly called full stop in British English) is the most usual punctuation mark for the end of an orthographic sentence. The relatively infrequent alternatives are the question mark and the exclamation mark. Since these two marks replace the sentence period they are generally not followed by a period even when quotation marks intervene:

Tanda baca ‘titik’ adalah tanda baca (punctuation) paling umum untuk mengakhiri sebuah kalimat. Selain ‘titik’ ada dua tanda baca lain yang bisa mengakhiri kalimat yaitu ‘tanda tanya’ (?) dan ‘tanda seru’ (!). Kedua tanda baca tersebut menggantikan titik, oleh karena itu jika ada kalimat diakhiri dengan tanda tanya dan tanda seru, maka umumnya tidak diikuti oleh titik lagi meskipun dalam kutipan (tanda kutip). Contoh:

1.       He looked slowly round at the crew and said, ‘Anyone know  if it’s raining in Jakarta?’

It is acceptable and quite usual—particularly in official and business letters—to put a period at the end of a request that is politely framed as a question:

2.        Would you kindly telephone the above number to make an appointment.
3.       In the meanwhile, may I just confirm a few administrative details.

Sangat boleh dan sudah biasa—khususnya dalam surat resmi dan surat bisnis—meletakkan titik pada akhir sebuah permintaan yang umumnya dianggap sebuah pertanyaan yang sopan. Lihat contoh (2) dan (3), bisa saja keduanya diakhiri dengan tanda tanya, namun juga tidak salah menggunakan titik.

Sekian saja dulu penjelasan tanda baca titik di akhir kalimat, keterangan lebih lanjut menyusul


Friday, May 17, 2013

Terjemahan Lirik Lagu "Laskar Cinta" Dewa

Bagi pendengar musik indonesia Siapa yang tidak kenal Dewa, sebuah band yang dipimpin Ahmad Dhani yang kabarnya telah mendapatkan teror bom melalui paket buku beberapa waktu lalu? Hohoho, kok jadi ngomongin bom ya? hehe... Oke kembali lagi tentang kenal Dewa apa tidak? Dari petani di desa hingga pejabat pemerintahan seperti Presiden pun pasti mengenal Band yang satu ini bukan? Namun jika ada yang tidak mengenal Dewa, sebelum membaca posting ini, saran saya silahkan tanya dulu Paman Google biar saya tidak repot-repot mengenalkan kepada anda. Dewa, melalui Ahmad Dhani ternyata bekerja sama dengan LibForAll foundation, sebuah organisasi yang mengusung toleransi beragama, untuk menerjemahkan lagu "Laskar Cinta" ke dalam Bahasa Inggris. Lirik lagu Laskar cinta ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Ahmad Dhani sendiri dengan dibantu oleh C. Holland Taylor selaku pendiri LibForAll Foundation. Seperti halnya Slank yang menerjemahkan lirik Lagu Terlalu Manis ke dalam Bahasa Inggris, terjemahan lirik lagu Laskar Cinta ini juga dikategorikan sebagai Music-Linked Translation karena lirik asli yang berbahasa Indonesia diterjemahkan secara ritmikal. Untuk lebih jelasnya lihat perbandingan teks lirik asli dengan hasil terjemahan lirik lagu Laskar Cinta di bawah ini:

wahai,jiwa jiwa yg tenang..
berhati-hatilah dirimu..
kepada.. hati hati yang penuh..
dengan.. kebencian yang dalam

Hey there, all you lovers of peace
Watch out, watch out and be on guard
For lost souls, anger twisting their hearts
For lost souls, poisoned by ignorance and hate 

karena, sesungguhnya iblis..
ada dan bersemayam..
Di hati yang penuh dengan benci..
dihati yang penuh..
Dengan prasangka


There’s no doubt, evil dwells in the hearts
Of all those, of all those who are full of hate
There’s no doubt, evil dwells in the souls
Of all those, of all those full of prejudice

REFF

Laskar cinta..
Sebarkanlah benih benih cinta..
Musnahkanlah virus virus benci..
Virus yang bisa rusakkan jiwa..
Dan busukkan hati..
Laskar cinta..
Ajarkanlah ilmu tentang cinta..
Karena cinta adalah hakikat
dan jalan yang terang bagi semua umat manusia 


Warriors of love
Spread the seeds of love throughout the earth
Go and destroy the virus of hatred
That makes people’s hearts sick and depraved
By corrupting their souls
Warriors of Love
Teach the mystical science of love
For only love is the eternal Truth
And the shining path for all God’s children everywhere in the world
 
jika.. kebencian meracunimu..
Kepada.. manusia lainnya..
maka sesungguhnya iblis..
sudah berkuasa atas dirimu 


If hatred has already poisoned you
Against those … who worship differently
Then evil has already gripped your soul
Then evil’s got you in its damning embrace

maka.. jangan pernah berharap..
aku.. akan mengasihi..
menyayangi.. Manusia manusia..
yang penuh benci..
seperti kamu..


If so, don’t bother to hope or dream
that I…that I’ll ever love or embrace
People full of hate and anger like you
People… who’re always full of lust… for others’ blood

Wahai jiwa-jiwa yang tenang..
jangan sekalikali kamu..
Mencoba jadi Tuhan dengan mengadili dan mengahakimi
Bahwasanya kamu memang tak punya daya dan upaya.
Serta kekuatan untuk menentukan kebenaran yg sejati..

Bukankah kita memang tercipta laki laki & wanita

dan menjadi suku suku bangsa..
yang pasti berbeda
bukankah kita harus saling mengenal dan menghormati
Bukan untuk saling bercerai berai dan berperang angkat senjata

Hey there, all you lovers of peace, don’t ever don’t ever don’t ever don’t
Try to play God, by judging and condemning anyone different from you
For God has not given you the right to be mankind’s judge and jury
Nor the power to know the ultimate Truth, or to tell others what they must do

Weren’t all of us created as either men or women, on this earthly plane
Destined to become many tribes and lands, no two of them exactly the same?
Why don’t we understand and respect all of our brothers’ and sisters’ pain,
Rather than turn into murderous demons, with our bloody arms raised to the sky?

Begitulah hasil terjemahn lirik lagu Laskar Cinta ke dalam Bahasa Inggris, Terjemahan lagu tersebut tidak jauh beda dengan terjemahan lirik lagu Slank yaitu ada banyak kata yang ditambah dan dikurangi agar Lirik Lagu Laskar Cinta ini bisa diterjemahkan sesuai ritme musik laguya.

Terjemahan lirik lagu Laskar Cinta ini terlihat seperti asli karangan musisi Luar Negeri dengan Bahasa yang alami meski sekali lagi saya katakan bahwa banyak kata-kata yang diubah baik penambahan ataupun dengan mengulang-ngulang kata yang kurang pas dengan nada dan irama musik dan bahkan menghilangkan kata-kata yang kurang perlu diterjemahkan.

Namun begitu, terjemahan lagu Laskar Cinta ini bisa sebagai referensi jika ada yang mau menerjemahkan lirik lagu secara ritmikal, dengan kata lain Music-Linked Translation.

Cukup sekian dan Terima Kasih.

Thursday, May 16, 2013

Noun Patterns


Seperti diketahui bahwa noun adalah salah satu elemen paling penting dalam membentuk sebuah kalimat. Oleh karena itu saya (jika masih diberi kesempatan untuk menulis) akan membagikan referensi Bahasa Inggris yang lebih mendetail mengenai noun agar kita sama-sama memahami bahwa mempelajari noun dalam Bahasa Inggris tidak hanya berhenti pada tataran jenis dan fungsi noun saja. Sehingga dengan sangat antusias saya putuskan untuk melayangkan pembahasan noun yang lebih mendalam lagi. Referensi Bahasa Inggris yang akan saya kutipkan sekarang ini adalah Buku karya A. S. Hornby, seorang yang dikenal sebagai penulis kamus Oxford. Hornby sendiri dalam cover belakang buku yang akan kita jadikan Referensi  ini mengatakan bahwa Buku berjudul Guide to Patterns and Usage in English 2nd edition—diterbitkan oleh Oxford University Press— adalah  buku pendamping bagi pengguna kamus Oxford. Maka dari itu sangat disayangkan jika Buku tersebut tidak dibahas dalam blog ini. Sebagai pembukaan  sekaligus merenggangkan otak-otak yang sedang karatan, saya akan mengutipkan pembahasan dalam buku A. S. Horby tersebut mengenai noun terlebih dahulu meski Hornby sendiri memulainya dengan pembahasan Verb.

Oleh sebab itu, sebagai pemanasan, mari kita kupas sedikit tentang Noun Patterns. Saya adaptasikan  tulisan Hornby (1975:112) tentang Noun Pattern ke dalam tabel berikut:

NP
Bentuk
Contoh
NP1A
Noun + to infinitive
Attempt to climb = he attempt to fly
NP1B
Noun + to infinitive
Anxiety to leave = anxious to leave
NP1C
Noun + to infinitive
House to live in
NP2A
Noun + Preposition + Noun/Pronoun
Anxiety for news
NP2B
Noun (+Preposition) + Conjunctive + Phrase/Clause
Mystery (of) why she left
NP3
Noun + that clause
News that she had left

Contoh dalam kalimat:

1.       Another attempt to climb Mount Everest was made in the following year. NP1A
2.      His anxiety to go was obvious. NP1B
3.      He has a large family to support. NP1C
4.      There is no need for anxiety. NP2A
5.      Few people know how to do it. NP2B
6.      The news (that) her son had been killed was a great shock. NP3

Namanya juga pemanasan, jadi cukup sekian saja (padahal lagi laper…hehe). Penjelasan berikutnya semoga bisa dihadirkan dalam posting selanjutnya.

Wednesday, May 15, 2013

Teknik Menerjemahkan Secara Idiomatik


The Technique of Making Idiomatic Translation.. itulah kiranya judul buku karangan Choliludin, sarjana kelahiran Cirebon yang lulus di Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2002 lalu. Buku tersebut tersusun seperti skripsi yaitu dengan mencantumkan kutipan langsung dan kemudian diterjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. Uniknya, buku tersebut memberikan berbagai macam contoh terjemahan teks dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Contoh teks yang diterjemahkan Choliludin dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia tersebut meliputi  jenis teks fenomena paranormal, teks bahasa surat kabar, teks film, teks kedokteran, teks maslah gizi, teks pendidikan seks, teks psikologi social, teks dunia olah raga, teks fenomena arkeologi, teks tata boga, teks manual program komputer, teks geologi, teks filsafat, teks narasi, teks ilmu agama, teks wacana kelautan, teks kriminologi, teks dunia binatang, teks KDRT, teks wacana hokum, teks masalah ekonomi, teks ilmu teknik, teks sejarah dunia, teks wacana politik, teks fenomena ruang angkasa, teks budaya, teks ilmu arsitek, teks fenomena fashion dan teks fenomena dinosaurus. Banyak banget??? Melihat banyaknya contoh terjemahan yang ditawarkan Choliludin, rasanya sayang jika tidak dijadikan referensi.

Nah disini saya akan mengutipkan tentang teknik membuat terjemahan idiomatik yang diungkapkan dalam buku Choliludin tersebut. Langsung saja, Choliludin (2007:46-47) mengurutkan bagaimana menerjemahkan secara idiomatik sebagai berikut:

  1. Identifikasi Kalimat 
  2. Analisis Kalimat, pastikan anda sudah mengetahui mana subjek, predikat, objek, dan  keterangan dari kalimat tersebut. 
  3. Pastikan bahwa pesan dari kalimat sumber sudah ditangkap, salah satunya dengan cara menandai bagian utama dari suatu kaalimat, yaitu subjek, predikat, objek atau komplemennya.
  4. Susun kembali kalimat jika tidak searah. 
  5. Terjemahkan kalimat dengan mengikuti prinsip Duff terutama prinsip no 4 
  6. Usahakan menerjemah sampai tingkat idiomatik seperti yang disarankan oleh Larson.



Keterangan:

Menurut Choliludin, identifikasi kalimat yaitu dengan mengetahui jenis teks apa yang akan diterjemahkan, apakah teks tentang budaya, social, ekonomi dll. Dalam identifikasi kalimat tersebut juga kita mencari subject kalimat, predikatnya, objectnya dan bagian kalimat yang lain.

Teknik nomor empat diatas hanya dilakukan jika ada slot-complex sentence, alias kalimat majemuk yang tidak searah. Jika kalimat yang akan diterjemahkan itu one-way complex sentence, maka tidak perlu ada penyusunan ulang. Contoh perbedaan one-way complex sentence dan slot-complex sentence:
          
      I borrowed a book because I like reading. (Kalimat majemuk searah)
         
         The determination of the degree to which Sanskrit loan-words show Javanese influence in their meaning forms a rewarding subject of investigations for linguists. (Kalimat majemuk tak searah)

Frasa dalam contoh diatas, yang digaris bawah adalah subject, yang bercetak tebal verb, dan yang dicetak miring object, selebihnya adalah keterangan.

Slot-complex sentence merupakan kalimat majemuk yang tak mudah dilacak karena kita bisa terkecoh dimana kata kerja ataupun object kalimat tersebut seperti contoh diatas. Sedangkan one-way complex sentence adalah kalimat majemuk yang mudah dipahami susunan kalimatnya karena tidak ada kata, frasa ataupun clausa yang terelip diantara subject, predikat, objek, keterangan dan pelengkapanya.

Duff, dikutip oleh Choliludin  (2007:41-44) menjelaskan 6 prinsip penerjemahan. Salah satunya adalah prinisip no 4 yang dijadikan sebagai teknik kelima dalam menerjemahkan secara idiomatik. Dalam hal ini Duff menjelaskan:

“One of the most frequent criticisms of translation is that it does not sound ‘natural’. This is because the translator’s thoughts and choice of words are too strongly molded by the original text. A good way to avoid the influence of the source language is to set the text aside and translate a few sentences aloud from memory. This will suggest natural patterns of thought in the first language which may not come to mind when the eye is fixed on the SL text.”

Choliludin (2007:43) menerjemahkan teks diatas sebagai berikut:

“Salah satu kritik terjemahan yang sering muncul, yaitu tentang terjemahan yang tidak ‘alami’. Ini terjadi karena pikiran dan kata-kata yang dipilih penerjemah terlalu kuat terpaku pada teks aslinya. Cara yang baik untuk menghindari pengaruh bahasa sumbernya, yaitu: “Setelah menerjemahkan sebuah kalimat atau bebeapa ungkapan teks sumeber ke teks sasaran, baca hasil tersebut dengan keras (Sehingga Anda bisa mendengar suara anda sendiri atau jika dibaca dalam hati, usahakan konsentrasi dengan penuh dan sesuaikan dengan kaidah tata bahasa anda, apakah terdengar lembut, alami, dan masuk akal, atau tidak). Hal ini akan membantu membentuk pola pikiran alami yang mungkin tidak terpikirkan saat mata terpaku pada teks sumber.”
Sedang teknik keenam tentang anjuran Larson bisa di baca disini.

Contoh-contoh terjemahan idiomatik yang ditawarkan Choliludin dalam bukunya tersebut sebenarnya sangat banyak dan sangat memakan halaman. Oleh karena itu, jika diberi kesempatan, nanti akan saya berikan contoh-contoh teknik menerjemahkan secara idiomatik yang diungkapkan oleh Choliludin tersebut.

Bagi yang sudah punya bukunya, mohon koreksi jika ada kesalahan penulisan kutipannya. Mohon maaf dan terima kasih.

Referensi:

Choliludin. 2007. The Technique of Making Idiomatic Translation. Jakarta: Visipro.


Tuesday, May 14, 2013

Kamus Monolingual Bahasa Inggris Yang Baik

What is The Best Monolingual English Dictionary? Mungkin ada di benak kita tentang kamus Bahasa Inggris terbaik yang harus kita miliki, kita pelajari, kita sayangi. dan kita jadikan referensi. Ya, Kamus Bahasa Inggris yang baik tentu bisa dijadikan referensi yang baik. Ketika kita kesulitan menemukan makna sebuah kata, salah satu cara paling baik adalah bertanya kepada kamus tersebut. Atau jika kita tidak tahu akan cara pelafalan sebuah kata dalam Bahasa Inggris, kamus bisa dengan segera memberikan jawabannya. Karena bagaimanapun juga, sebagai warga Negara Indonesia yang tentunya berbahasa Indonesia,kita tidak bisa dengan seenaknya memaknai ataupun melafalkan sebuah kata dari Bahasa Inggris dengan tanpa dasar apapun. Jika kita percaya pada kamus bilingual seperti kepunyaan John M. Echols dan Hassan Shadily, itu wajar karena kita membutuhkan makna kata dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Namun kadang dalam kamus bilingual tersebut masih ada saja yang kurang dan tidak kita temukan. Oleh karena itu, kita sangat dianjurkan memiliki sebuah pegangan yaitu kamus monolingual Bahasa Inggris sebagai pendamping kamus bilingual yang kita miliki. 

Kamus monolingual bisa diartikan sebagai kamus satu bahasa, maka kamus monolingual Bahasa Inggris adalah kamus yang isinya berbahasa Inggris, bukan?. Lalu kamus monolingual Bahasa Inggris seperti apa yang bisa dijadikan referensi yang baik? Nah disini saya akan mencoba bercerita tentang tanda-tanda, ciri-ciri, ataupun karakteristik kamus monolingual Bahasa Inggris yang baik. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini:


Ciri Kamus Monolingual Bahasa InggrisYang Baik
Tampilan
1.  Pendahuluan Jelas
2.  Memiliki entry guide
3.  Tampilan jelas
Grammar
1.   Menjelaskan pola kegunaan sebuah kata
2.   Menampilkan makna parts of speech yang berbeda
3.   Menjelaskan tentang phrase, collocation, dan idiom yang berkaitan
Vocabulary
1.   Menampilkan label sebuah kata
2.   Menampilkan bentuk kata yang umum digunakan beserta bentuk inflected nya
3.   Menampilkan informasi yang berkaitan
4.   Menampilkan bentuk irregular seperti kata kerja, bentuk plural dan sebagainya.
5.   Menampilkan pronunctiation / cara pelafalan sebuah kata dan simbol phonetic-nya
6.   Menampilkan synonym dan antonym.
Definisi
1.   Makna dalam sebuah kalimat yang jelas beserta entri dan makna yang berbeda
2.   Makna tidak menggunakan vocabulary yang sulit dipahami
3.   Makna tidak menggunakan syntax atau grammar yang sulit
4.   Makna terlihat natural
Contoh
1.   Menampilkan contoh dalam Bahasa yang nyata adanya
2.   Menampilkan informasi tambahan tentang konteks kegunaannya
3.   Contoh dalam bentuk gaya bahasa Inggris yang cocok dan sesuai


Sebenarnya masih ada satu ciri lagi, namun kelima kategori ciri kamus monolingual Bahasa Inggris diatas sudah sangat cukup untuk dijadikan referensi yang baik. Biar tidak bingung mencari kamus monolingual Bahasa Inggris seperti apa yang harus kita miliki (meskipun saya juga tidak punya hehe) ini dia Dua Kamus monolingual Bahasa Inggris yang bisa menuntun sobat-sobit semua ke jalan yang Baik dan Benar dalam memahami Bahasa Inggris:

Collins Cobuild Advanced Learner's English Dictionary (CALD) Fifth Edition, diterbitkan oleh Harper Collins Publishers pada January 2006

Oxford Advanced Learner's Dictionary (OALD) Seventh Edition,  diterbitkan oleh the Oxford University Press pada bulan  February 2005

Meskipun jumlah kamus monolingual Bahasa Inggris begitu banyak, namun kedua kamus tersebut tentu wajib anda memilki sebelum mendapatkan kamus-kamus lain jika memang anda ingin mempelajari Bahasa Inggris dengan Referensi yang memadai.
Sekian saja, jika ada yang mau didiskusikan, mari kita diskusikan bersama. Terima Kasih.


Lihat lebih banyak tulisan mengenai kamus bahasa Inggris di link di bawah ini:
 

Kumpulan ulasan mengenai kamus (dictionary)

Monday, May 13, 2013

Daftar STATIVE VERBS


Jika kita belajar Bahasa Inggris khususnya dalam Grammar, mungkin kita sangat paham dengan istilah Transitive Verb dan Intransitive Verb. Namun bagaimana dengan Stative verb dan Dynamic Verb? apakah kita mengenal kedua istilah tersebut? Jika sudah, berarti sobat-sobit semua sudah dianggap ‘menguasai Grammar Bahasa Inggris dengan baik.’ Namun jika ada yang belum paham, berarti sobat perlu membaca posting ini biar tidak kalah pintar dengan teman-teman kita yang sudah paham, langsung saja ini dia penjelasannya, Greenbaum (1996:74) menyatakan, “Stative verbs are used in referring to a state of affairs.” Sedangkan antonim dari stative verb adalah Dynamic verb. Lebih lanjut Ia juga menjelaskan, “Dynamic verbs are used in referring to a happening.” Jika diringkas penjelasan Grenbaum tersebut adalah seperti ini, Stative verb adalah kata kerja yang mengacu pada sebuah kondisi, situasi, status dan sejenisnya. Sedangkan Dynamic verb adalah kata kerja yang mengacu pada sebuah kejadian.

Dalam buku Grammar berjudul ‘Understanding and Using English Grammar’, Azar (2002:15) menjelaskan, “Some English verbs have stative meanings. They describe states: conditions or situations that exists. When verbs have stative meanings, they are usually not used in progressive tenses. Terjemahan penjelasan Azar tersebut mungkin seperti ini, “Beberapa kata kerja Bahasa Inggris mempunyai makna statif. Kata-kata kerja tersebut mengungkapkan keadaan atau situasi yang ada. Ketika kata kerja mempunyai makna statif, maka kata kerja tersebut biasanya tidak digunakan dalam tenses continuous.”

Examples:

1.       Yum! This food tastes good.
2.      I like it very much.
3.      The chef is in his kitchen. He is tasting the sauce
4.      It tastes too salty.
5.      He doesn’t like it.

 
Contoh nomor 3 menggambarkan aktifitas sang koki yang sedang mencicipi sebuah masakan, sehingga verb taste dapat dijadikan dalam continuous tense atau istilah gampangannya di verb-ing-kan. Sedang contoh nomor 1, 2, 4 dan 5 tidak bisa dijadikan continuous karena contoh-contoh tersebut menggunakan stative verbs.

Klik tombol dibawah untuk melihat daftar stative verb yang dijelaskan oleh Betty Azar (2002:15):


Meskipun demikian, verb diatas juga ada yang dikategorikan sebagai Dynamic Verbs sehingga bisa digunakan dalam continuous tense seperti diilustrasikan pada contoh di bawah ini:

Those flower smells good = bunga-bunga itu baunya wangi
Hiroki is smelling a flower = Hiroki sedang mencium sebuah bunga

I think Roberto is a kind man = saya kira Roberto itu anak yang baik
I am thinking about grammar = saya sedang memikirkan Grammar

I see a butterfly. Do you see it too? = saya lihat sebuah kupu-kupu. Apa kau melihatnya juga?
Jane is seeing a doctor about her headaches = Jane sedang mengunjungi dokter untuk memeriksa sakit kepalanya.

Kathy looks cold. I’ll lend her my coat = Kathy kelihatan kedinginan. Saya akan meminjamkan jaketku padanya.
Tina is looking out the window. She sees a butterfly = Tina sedang melongok keluar jendela. Dia melihat sebuah kupu-kupu.

Sam appears to be asleep. Let’s not disturb him = Sam nampaknya tertidur. Jangan ganggu dia.
My favorite singer is currently appearing in a stage = penyanyi favorit saya sedang tampil di panggung.

Sue is feeling the cat’s fur = Sue sedang merasakan bulu kucing.
The cat’s fur feels soft = Bulu kucing rasanya lembut

Ann has a car = Ann punya sebuah mobil
I am having a hard time = saya sedang mengalami saat-saat yang berat

I remember my first teachers. Do you remember yours? = saya teringat guru-guru pertamaku, apa kau ingat guru-guru pertamamu?

She is remembering a wonderful days of her childhood = Dia sedang membayangkan saat-saat menyenangkan masa kecilnya.
 
Dari contoh-contoh diatas, bagi yang belum paham mengenai Stative verb, semoga bisa dicermati sehingga dapat dengan mudah memahaminya.

Sebenarnya masih banyak sekali verb yang bisa digunakan sebagai stative verb ataupun dynamic verb, maka dari itu Untuk membedakan antara stative verb dan dynamic verb, yang harus kita miliki adalah nalar semantics alias pemahaman tentang makna sebuah kata, Oleh karena itu, alangkah baiknya sobat-sobit melihat kamus-kamus monolingual Bahasa Inggris untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang makna-makna kata kerja diatas. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Rerensi:

Azar. S. Betty. 2002. Understanding and Using English Grammar, 3rd edition. Longman: Pearson Education.

Greenbaum, Sidney. 1996. English Grammar. Oxford University Press.