Social Icons

Saturday, August 17, 2013

Bahasa Inggrisnya Sekolah Dasar

Bahasa Inggrisnya sekolah dasar apa sih??? ah ada-ada saja jika di google banyak pencarian mengenai bahasa inggrisnya SD, apa bapak ibu guru baik di SD ataupun di SMP, SMA bahkan dosen Bahasa Inggris di perguruan tinggi tidak ada yang mengajarkan Bahasa Inggris dari sekolah dasar?

Sebagai catatan, Google Adwords mencatat ada 49.500 pencarian dalam sebulan tentang bahasa inggrisnya sekolah dasar. Jika sudah demikian, dimanakah guru sekarang ini, sampai-sampai hampir ada 50.000 orang mencari terjemahan makna sekolah dasar?

Memang jika diterjemahkan secara harfiah bahasa inggris sekolah dasar menjadi seperti ini:

Sekolah = School
Dasar = Basic

Jadi, jika kita menganggap terjemahan harfiah itu adalah contoh terjemahan yang benar, maka Bahasa Inggris Sekolah Dasar adalah Basic School, atau biar rada keren ditambah the menjadi The Basic School.

Akan tetapi hal ini menjadi sangat tidak wajar jika kita sejajarkan dengan budaya di Barat, karena pada dasarnya menerjemahkan bahasa itu sesungguhnya adalah mengalihkan budaya. Jika dalam Bahasa sumber (Bsu) tidak ada padanan yang tepat dengan Bahasa sasaran (Bsa), maka kita sesuaikan saja dan tidak usah repot-repot mencari kata yang sulit.

Dan padanan (equivalent) yang tepat untuk Sekolah Dasar adalah "Elementary School" itu kata wikipedia, dan sumber-sumber terkenal lainnya. Namun jika tidak percaya untuk padanan yang tepat bagi sekolah dasar ya silahkan saja tanya pada anak SD di barat...

Ah ada-ada saja orang Indonesia, mencari bahasa inggrisnya sekolah dasar ko di google??? Ya terlalu mudah..

Google harusnya ditanya yang rada berat sedikit seperti, "Dimana sih Tuhan berada????"

Friday, August 16, 2013

Paragraph Unity : Penjelasan dan Contoh

Setelah sudah bisa memahami topic sentence yang terdiri  dari TOPIC + LIMITING STATEMENT, hal lain yang harus kita pahami adalah Paragraph Unity. Dengan mengetahui Paragraph Unity berarti setidaknya kita sudah bisa menilai apakah paragraf dari tulisan yang kita baca atau tulisan yang kita tulis itu berhubungan (nyambung) atau tidak.

Untuk lebih jelasnya, mari kita baca pendapat Arnaudet (1981: 8) yang mengingatkan:

Remember that besides the topic sentence, a paragraph includes several other sentences which in some way contribute to or support the idea in the topic sentence, In other words, all these sentences must be related to the topic and must therefore refer back to the topic sentence. Notice the arrows in the following diagram:

Menurut Arnaudet, selain topic sentence, paragraf juga terdiri dari beberapa kalimat tambahan dimana berfungsi mensupport atau mendukung keberadaan ide utama dari topic sentence. Dengan kata lain, semua kalimat harus berhubungan dengan topik yang sedang dibahas dan karena itu harus mengacu kembali pada kalimat topik utama. Perhatikan tanda panah pada diagram dibawah ini:


It is possible, of course, that some sentences may be directly related to the preceding supporting sentences (i.e" they provide examples, details, or further explanation):

Beberapa kalimat, tentu saja, bisa langsung berhubungan dengan supporting sentence (kalimat pendukung) sebelumnya. Maksudnya, supporting sentence (kalimat yang mendukung / berhubungan dengan kalimat topik utama) bisa dijelaskan kembali dengan cara seperti memberikan contoh, memberikan detailnya, atau penjelasan lebih lanjut). Lihat tanda panah pada diagram di bawah ini:



Lebih lanjut lagi Arnaudet (1981: 9) menjelaskan bahwa:

If a paragraph does all this-that is, 1) if it announces its main idea in the topic sentence, and 2) if all the supporting sentences contribute to the reader's understanding of the main idea-we say that a paragraph is unified, or that it has unity, If the paragraph fails to do this, we say that it lacks unity.

Dari pendapat Arnaudet diatas bahwa, paragraf harus memiliki dua hal, yaitu:

1.      Mempunyai ide utama pada topic sentence, dan
2.  Semua supporting sentence harus memberikan sumbangsih terhadap pemahaman pembaca tentang ide utamanya, artinya bahwa paragraf tersebut harus satu kesatuan, jika paragraf tidak memiliki hal tersebut, maka paragraf tersebut dikatakan paragraf yang tidak nyambung.



Contoh Unified Paragraph (Paragraf yang tidak nyambung)
   
        (1)   There are two main reasons why I have decided to attend Bingston University next year. (2) Applying to a college is a terribly complicated process. (3) Some of my friends chose colleges for very bad reasons. (4) John has never been to college.  (5)  I've met his grandfather, and he still has an incredibly sharp mind for a man of h is age. (6) Susan chose a university because the food in the region was said to be quite good. (7) Susan is really not too clever, I suppose, so I shouldn't criticize her. (8) Actually, I think it was her father who made the choice for her.

Contoh diatas benar-benar tidak menunjukkan dua alasan (two main reasons – lihat kalimat pertama pada contoh diatas) mengapa penulis tulisan tersebut memilih Bingston University. Tidak ada satupun Supporting Sentence (kalimat pendukung) yang berkaitan dengan topic kalimat utama. Untuk lebih jelasnya, lihat analisanya pada gambar di bawah ini:


Perhatikan ketidaksinambungan antara topic sentence dengan supporting sentence pada gambar diatas, apa itu disebut paragraph unity?
 
Contoh Paragraph Unity (contoh paragraf yang nyambung)

Agar contoh paragraf diatas nyambung alias mempunyai keterkaitan dengan topik kalimat utama (topic sentence), maka harusnya paragraf diatas menjadi seperti ini:

        (1)   There are two main reasons why I have decided to attend Bingston University next year. (2) First of all, there is the question of money; Bingston's tuition is reasonable, and I don't even have to pay it all at once. (3) This is very important, since my father is not a rich man. (4) With Bingston's "deferred payment plan," my father will be able to pay my tuition without too much difficulty. (5) The second reason is the fine education which I feel I will receive there in agriculture, my chosen field. (6) It is a well-known fact that Bingston hires only the finest professors in its Agriculture Department. (7) Moreover, the university requires all agricultural students to gain practical experience by working on farms in the area while they are still going to school.

Mengapa paragraf diatas dikatakan mempunyai satu kesatuan atau bisa dibilang paragraf yang nyambung? Lihat pada gambar di bawah ini:


Perhatikan gambar diatas, penulis mengungkapkan dua alasan mengapa ia memilih Bingston Universitiy bukan??? 

Saya kira sudah cukup jelas penjelasan diatas, jika kurang jelas silahkan dibaca lagi… hehehe… semoga dengan ini kita bisa meningkatkan kemampuan menulis kita dalam Bahasa Inggris, see ya….



Referensi

Arnaudet, Martin L. 1981. Paragraph Development. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.







Thursday, August 15, 2013

Bahasa Inggris Informal : Definisi, Jenis, dan Contoh

Bahasa Inggris informalInformal English Language – tidak jauh beda dengan Bahasa Indonesia informal, yaitu keduanya jarang digunakan dalam dunia tulis menulis formal. Ketika kita menulis skripsi, mungkin kita tak berani menulis kata-kata seperti “Menurut pendapat ane, atau menurut gue” Karena kedua kalimat tersebut jelas-jelas mengandung Bahasa yang tidak formal. 

Untuk lebih mengenal apa itu Bahasa Inggris yang tidak formal tersebut, mari kita simak pendapat Manser (2006: 190) di bawah ini tentang bahasa informal:

Informal language is usually defined as the language of ordinary or casual conversation, that is, a conversation between people who know each other and feel relatively unconstrained so that they do not have to be on their best behavior, linguistically speaking. In such circumstances, it is perfectly natural and right to use colloquial words and expressions and contractions and to take occasional liberties with grammar. Let us briefly consider these, before we look at the place of informal English in writing.

Jika mengacu pada pendapat Manser tersebut, dapat diartikan bahwa bahasa Informal biasanya diartikan atau didefinisikan sebagai bahasa percakapan biasa, yaitu, percakapan antar manusia yang saling mengenal satu satu sama lain dan percakapan tersebut terasa bebas tak dibatasi sehingga manusia tersebut tidak harus menunjukkan tingkah laku yang sopan. Dalam keadaan tersebut, percakapan terasa alami menggunakan kata atau ekspresi yang sering digunakan sehari-hari, peringkasan, dan serta kadang mengabaikan tata bahasa.

Beberapa Jenis Bahasa Inggris informal

Agar lebih baik, berikut ini adalah beberapa jenis dan contoh Bahasa Inggris yang tidak formal sebagai lanjutan dari pendapat Manser diatas:

1.      Colloquialisms

Colloquial words and expressions are informal synonyms for terms in the standard language. If you say that someone is stupid, you are using a standard term. If you call that same person dim, dopey, thick, chuckleheaded, or even dumb, you are using a term that would usually be labeled informal. The same applies to clever and intelligent on the one hand and brainy, bright, or cute on the other. (Manser, 2006: 190-191)

Kata-kata dan ekspresi Colloquial adalah sinonim informal dari istilah-istilah yang bahasa standar pada umumnya. Jika anda mengatakan bahwa seseorang itu itu Stupid (Bodoh), anda berarti menggunakan istilah yang standar. Jika anda mengatakan kepada orang tersebut, dim (tolol), thick (tidak berotak), chuckheaded (tidak punya akal), atau dumb (dungu), maka anda menggunakan istilah yang biasanya dilabeli dengan Bahasa Informal. Hal senada juga pada kata Clever (pintar) dan intelligent (pandai) bisa diubah dengan menggunakan bahasa informal seperti brainy, bright, cute dan lain-lain.

2.     Contractions

Shortened forms of words are known technically as “contractions.” The contractions that are most typical of informal language, however, are not contractions of nouns but of verbs. Except when speaking formally, almost all users of English will say I’m more often than they say I am and I don’t more often than they say I do not. (Manser, 2006: 191)

Bentuk kata yang diringkas atau dipendekkan secara teknis disebut ‘contraction’. Peringkasan kata yang identik dengan bahasa informal ini bukanlah peringkasan dari kata benda, tapi juga kata kerja. Berbeda ketika berbicara dengan bahasa formal, hampir semua orang yang menggunakan Bahasa Inggris akan mengatakan “I’m” lebih sering daripada mereka mengatakan “I am”.

Beberapa peringkasan kata ini umumnya terjadi pada bentuk auxiliary verb dalam grammar seperti I’m, I don’t, I’ll, I wont, I’d, I’ve, she’s, he’s.

3.     Liberties with Grammar

The first point that must be made here is that informal English, whether spoken or written, is not non–Standard English. Nowadays snuck, used as the past tense of sneak, is accepted as standard in American (but not British) English….. he don’t for he doesn’t or must of for must have.

Pokok utama yang mesti kita pelajari saat ini adalah bahwa sesungguhnya Bahasa Inggris informal, baik itu bahasa tulis ataupun bahasa lisan, adalah bahasa non-standar. Saat-saati ini, kata Snuck, yang digunakan sebagai kata kerja bentuk kedua dari kata sneak, diterima sebagai bahasa standar di Amerika (meski di Inggris tidak)…
…..he don’t sebagai ganti dari he doesn’t’, must of sebagai ganti must have adalah beberapa contoh kebebasan dalam menggunakan Grammar.

Kapan kita menggunakan Bahasa Inggris Informal?

Nah itu juga perlu dijawab tuh, meski bahasa keseharian kita tidak menggunakan Bahasa Inggris (semoga saja beralih ke Bahasa Inggris), namun saya tidak malu untuk sekedar berbagi referensi saja tentang Informal English ini. Mari kita lanjugkan When do we use Informal English? Agar tidak banyak ceramah, langsung saja lihat pendapat Manser (2006: 194) di bawah ini:

Informal language, as was mentioned earlier, is usually defined as the language used between people who know each other well. Consequently, if you are writing for a person whom you do not know—you should be wary about using an informal tone and style. To be informal in writing at the wrong time and in the wrong circumstances is like being too friendly toward someone before that person has, through words, gestures, and general behavior, invited you to treat him or her as a friend.

Karena bahasa informal adalah bahasa yang digunakan antar manusia yang saling mengenal dengan baik, maka jika anda menulis untuk orang yang belum anda kenal, seharusnya anda hati-hati menggunakan nada dan gaya bahasa informal. Menulis dengan bahasa informal pada waktu dan keadaan yang tidak tepat itu layaknya berlagak sok akrab pada seorang sebelum orang tersebut—dengan menggunakan kata-kata, gestur tubuh, dan tingkah laku yang umum dilakukan pada teman—mengajak anda berlaku layaknya teman kepada anda.


Sudah cukup ah… capek juga pagi-pagi belum sarapan ngomongin bahasa informal..... See you…


Manser, Martin H. 2006. Guide to Style: Essential Guide to The Basic of Writing Style. Facts on File, Inc.