Social Icons

Monday, October 13, 2014

Pantaskah Bahasa Inggris SD dihapus?

Kabar penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris dari kurikulum SD semakin hari semakin banyak diperbincangkan. Rencana pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), untuk meniadaan Bahasa Inggris di Sekolah Dasar pada tahun ajaran 2013/2013 mendapatkan tanggapan yang cukup beragam. Ada beberapa pakar bahasa dari universitas ternama menyetujui penghapusan bahasa Inggris ini; di sisi lain, banyak kalangan—terutama para orang tua dan guru, malah sangat menyesalkan keputusan tersebut.

Disebutkan bahwa alasan “akan” dihapuskannya mata pelajaran bahasa Inggris di SD adalah agar siswa bisa mengembangkan kemampuan bahasa nasional, bahasa Indonesia dengan lebih baik lagi. Sedangkan mereka yang tidak menyetujui  peniadaan ini menganggap bahwa pendidikan dasar seharusnya bisa meningkatkan kurikulum yang sudah ada, bukan malah memundurkannya dengan meniadakan mata pelajaran bahasa Inggris yang dulu dianggap sangat penting diajarkan di tingkat dasar.

Sebenarnya Pantaskah Bahasa Inggris dihapus dari Kurikulum SD?


Memang, perubahan zaman yang “memaksa” kita untuk bisa berkomunikasi dengan dunia luar bisa menjadi alasan kuat mengapa bahasa Inggris seharusnya diajarkan sejak dini. Di sisi lain, penguasaan bahasa nasional nyatanya jauh lebih penting. Apakah benar demikian?


bahasa Inggris sd, penghapusan bahasa Inggris di sd,
Saya sendiri lebih setuju jika bahasa Indonesia lebih diutamakan. Andaipun bahasa Inggris tetap “boleh” diajarkan di SD, saya lebih suka jika intensitas dan kualiatasnya tidak lebih banyak dan tidak lebih baik ketimbang pelajaran bahasa daerah, terlebih-lebih dengan bahasa Indonesia. Mengapa demikian? Ya, saya akan sangat bahagia jika masih banyak siswa yang bisa menggunakan bahasa daerahnya ‘dengan sopan penuh tata krama’; dan,  saya sangat “menyayangkan”  jika ada siswa (baik di tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi) yang mahir bahasa Inggris namun melupakan budaya bahasa daerah dan bahasa nasional kita.

Andai saja boleh jujur, saya meyakini bahwa tidak selamanya orang di Indonesia yang bisa bahasa Inggris harus mempelajari bahasa internasional ini sejak dini. Apa sobat tidak percaya? Lah, banyak saudara saya sebangsa dan setanah air yang bisa memahami bahasa Inggris meski harus memulainya dari tingkat perguruan tinggi. 

Bagi saya, hal terpenting adalah, “bahasa Inggris tidak boleh menjadikan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia dan bahasa daerah kita luntur sedemikian rupa.” Meski saya memahami pentingnya bahasa Inggris di zaman modern ini, saya tidak senang mendengar bahasa Inggris ‘menjadi alasan’ memudarnya budaya bahasa kita yang sudah tertanam sejak dahulu kala.

Apapun nanti kurikulumnya, saya hanya berharap kurikulum pendidikan di Indonesia tidak lagi membuat ‘gundah’ guru dan murid sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan semestinya. 

Akhirnya, saya mengajak anda semua (kecuali anak SD) Mari berbahasa Inggris dengan tujuan membudayakan bahasa Indonesia di dunia… Bukankah lebih menarik?? ------ note: Mohon maaf, baru nulis lagi jadi sedikit kacau :D